Tujuan utama dari suatu survei seismik adalah melakukan pengukuran seismik untuk memperoleh rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman seismik dinilai dari perbandingan kandungan sinyal
refleksi terhadap sinyal gangguan (S/N) dan keakuratan pengukuran waktu
tempuh (travel time) gelombang seismik ketika menjalar dalam batuan.
Eksplorasi seismik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : Eksplorasi
prospek dangkal dan eksplorasi dalam. Eksplorasi seismik dangkal (shallow seismic reflection)
biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang
lainnya. Sedangkan ekplorasi seismik dalam digunakan untuk eksplorasi
daerah prospek hidrokarbon yaitu minyak dan gas. Masing-masing dari
kegiatan tersebut menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda dengan
teknik lapangan yang berbeda pula.
Akuisisi data seismik laut 2D dilakukan untuk memetakan struktur geologi
di bawah laut dengan menggunakan beberapa peralatan antara lain:
- Streamer,
- Bird,
Berfungsi mengatur kedalaman dan posisi streamer.
- Streamer,
Streamer yang
dilengkapi dengan hydrophone, ADC (Analog to digital converter dan bird
yang berperan untuk mengatur posisi dan kedalaman streamer). Diameter
streamer sekitar 7 cm dengan panjangnya bisa mencapai 10km. Bagian hitam
dari gambar ini menunjukkan perangkat ADC.
Berfungsi mengatur kedalaman dan posisi streamer.
- Air gun,
Tekanannya bisa mencapai 2000psi. Bagian ’air gun’ adalah selinder logam yang menggantung padanya.
Selain itu ada beberapa perlengkapan survei seismik lainnya.
Dalam
praktiknya akuisisi seismic marine terdiri atas beberapa komponen: kapal
utama, gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan
kadang-kadang perlengkapan gravity (ditempatkan di dalam kapal) dan
magnetik yang biasanya ditempatkan 240 meter di belakang kapal utama (3
meter di dalam air)
Didalam
kapal utama terdapat beberapa departemen: departemen perekaman
(recording), navigasi, seismic processing, teknisi peralatan, ahli
komputer, departemen yang bertanggung jawab atas keselamatan dan
kesehatan kerja, departemen lingkungan, dokter, juru masak, dan
kadang-kadang di lengkapi dengan departemen survey gravity dan magnetik,
dll. Jumlah orang yang terlibat dalam keseluruhan operasi berjumlah
sekitar 40 orang.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan,
selama operasi ini disertai pula dua buah kapal perintis (chase boat)
yakni sekitar 2 mil di depan kapal utama. Selain bertanggung jawab
membersihkan lintasan yang akan dilewati (membersihkan rumpon, perangkap
ikan, dll) , kapal perintis bertugas untuk menghalau kapal-kapal yang
dapat menghalagi operasi ini. Selain itu di belakang streamer, terdapat
juga sebuah kapal pengawal.
Operasi akuisisi data seismik
memakan waktu dari mulai beberapa minggu sampai beberapa bulan,
tergantung pada 'kesehatan' perangkat yang digunakan, musim, arus laut,
dll.
Mengingat mahalnya operasi data akuisisi (mencapai 150 ribu
dollar per hari, dalam operasi 3D bisa mencapai 250 ribu dollar per
hari!) maka Quality Control dari operasi ini harus betul-betul
diperhatikan, seperti apakah semua hidrophon bekerja dengan baik, apakah
air gun memiliki tekanan yang cukup, apakah streamer dan air gun berada
pada kedalaman yang dikehendaki, apakah feather tidak terlalu besar,
dll.
Record length: 9500ms
Sample rate: 2ms
Start of data: 50ms
Low cut filter: 3 Hz/ 6dB
Hi Cut filter: 200Hz @ 370dB / Octave
Tape format: Demux SEGD rev 1, 8058
Polarity: first break is negative
Shot point interval 25 m
No of streamer: 1
Streamer length: 8100m
Number of channels: 648
Group interval: 12.5 m
Operating depth: 7 m +/- 1m
Offset CSCNG (inline) 125m (center of source to center of near group)
Array volume: 4140 cu inc
Operating pressure: 2000 psi +/- 10%
Array configuration: 3 strings (each string = 9 segments)
Array separation: 15 m
Source depth: 6m +/- 1m
Center source to nav. mast: 185m
Navigasi bertugas
untuk memastikan bahwa akuisisi data seismik berada pada lintasan yang
dikehendaki. Disamping itu mereka juga memberikan informasi tentang
feather akibat arus laut yang biasanya diterima dibawah 10° dan juga
meminta kapten kapal mengatur kecepatan kapal, yang biasanya dibawah 5
knot.